Vaksinasi Diundur, Ini Kabar Uji Klinis Vaksin Corona Bandung

  • Bagikan
Vaksinasi Diundur, Ini Kabar Uji Klinis Vaksin Corona Bandung
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Di tengah harap-harap cemas menanti vaksin corona, tersiar kabar bahwa rencana vaksinasi di Indonesia, mundur dari jadwal yang semula ditetapkan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sebagaimana dikutip dari Kompas (4/11/2020).
Menurutnya, rencana vaksinasi COVID-19 kemungkinan baru dapat dilakukan pada pekan ketiga Desember 2020. Awalnya, vaksinasi COVID-19 rencananya akan dimulai pada November 2020. Lalu, seperti apa perkembangan uji klinis vaksin corona Sinovac dan Bio Farma di Bandung?
Belum Ada Efek Samping Berbahaya yang Muncul
Terkait perkembangan uji klinis vaksin corona di Bandung, Juru Bicara Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad, Rodman Tarigan, menjelaskan hingga saat ini proses uji coba vaksin masih berjalan lancar. Terlihat dari belum adanya efek samping berbahaya yang muncul.
Menurutnya, semua relawan uji klinis berada dalam kondisi sehat. Artinya, tidak ada yang mengalami sakit berat, yang sampai mengganggu aktivitas. Secara umum, efek samping yang paling banyak dialami relawan setelah diberikan vaksin adalah nyeri, bengkak, dan kemerahan di bekas suntikan, serta demam.
Semua efek samping tersebut, menurut Tarigan, termasuk ringan dan bisa dikatakan vaksin tergolong aman. Efek samping demam yang dialami juga biasanya sudah hilang dalam 24 jam.
Tarigan juga menjelaskan bahwa saat ini uji coba vaksin corona di Bandung masih dalam fase ketiga. Menurut data, sebanyak 1.620 orang relawan sudah disuntik sebanyak satu kali. Belum semua mendapatkan suntikan kedua. Namun, proses penyuntikan masih berjalan dan bisa dibilang hampir selesai.
Seperti Apa Tahapan Uji Coba Vaksin Selanjutnya?
Setelah penyuntikan kedua selesai dilakukan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah pengambilan darah dan pemantauan.
Hal tersebut dilakukan hingga 6 bulan pasca penyuntikan kedua. Selama pemantauan, pihak tim uji klinis akan menelepon para relawan untuk memantau kesehatannya. Jika ada yang sakit, relawan akan diminta untuk segera menghubungi petugas.
Terkait hal ini, Tarigan menjelaskan bahwa vaksin itu berbeda dengan obat. Sebab, vaksinasi diberikan pada orang yang dalam keadaan sehat. Selama proses pemantauan, para relawan diimbau untuk tetap menjaga kesehatan. Misalnya, dengan menjaga pola makan sehat, dan menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik dengan orang lain).
Pada beberapa kondisi, ada beberapa relawan yang di-drop out, karena tidak memenuhi persyaratan. Misalnya, karena mengalami sakit, tetapi telah melewati batas waktu vaksinasi, sehingga penyuntikan tidak dapat dilakukan. Kendati demikian, Tarigan tidak menyebutkan jumlahnya.
Itulah sedikit penjelasan mengenai kabar terbaru uji coba vaksin corona di Bandung. Proses yang panjang masih belum usai. Namun, semua perlu dilakukan, demi memastikan vaksin corona yang akan diberikan pada masyarakat Indonesia nantinya aman dan efektif.
Sambil menunggu kabar terbaru tentang perkembangan uji coba vaksin, pastikan untuk selalu menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Jika kamu memiliki keluhan kesehatan, tetap di rumah saja, lalu download aplikasi Halodoc untuk membicarakan gejala yang kamu alami pada dokter. (*)
 
 
sumber: halodoc

  • Bagikan