Ini Penjelasan Presiden Jokowi Kenapa Mudik Dilarang 

  • Bagikan
Ini Penjelasan Presiden Jokowi Kenapa Mudik Dilarang 
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Presiden Joko Widodo memberi penjelasan panjang tentang larangan mudik yang diputuskan pemerintah untuk Lebaran kali ini. Larangan mudik ini diputuskan menurut Kepala Negara semat-mata karena untuk mencegah wabah COVID-19 agar tidak meluas.

“Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan kedua di tengah Covid-19 dan kita masih harus tetap mencegah penyebaran wabah covid untuk tidak meluas lagi. Untuk itu, sejak jauh-jauh hari pemerintah telah memutuskan untuk mencegah mudik pada Lebaran kali ini, dan keputusan ini diambil melalui berbagai macam pertimbangan, krn pengalaman tahun lalu terjadi tren kenaikan kasus setelah 4x libur panjang, “papar Jokowi dalam keterangan pers di Istana Merdeka, Jumat (16/04/2021).

Jokowi memberikan paparan kenaikan kasus pada libur panjang yang terjadi pada saat libur Idul Fitri 2020 lalu.

“Yang pertama, saat libur Idul Fitri tahun lalu, terjadi kenaikan kasus harian hingga 93% dan terjadi kenaikan tingkat kematian hingga 66%,” ujar Jokowi.

Lalu, tren kenaikan yang kedua menurut Jokowi terjadi pada saat periode Agustus 2020 lalu.

“Kenaikan kasus covid yang kedua terjadi saat libur panjang pada 20-23 Agustus 2020 dimana terjadi kejadian kenaikan hingga 119% dan tingkat kematian hingga 57%,” jelas Jokowi lebih lanjut.

Adapun tren kenaikan kasus libur panjang yang ketiga terjadi di libur panjang akhir Oktober 2020 hingga awal November 2020.

“Yang ketiga, saat libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020 yang menyebabkan kenaikan kasus covid hingga 95% dan kenaikan kasus kematian mingguan hingga mencapai 75%,” papar Jokowi lebih lanjut.

Adapun tren kenaikan kasus libur panjang yang terakhir di tahun 2020 lalu yaitu saat libur panjang Natal hingga tahun baru 2021.

“Dan terakhir yang keempat, terjadi kenaikan saat libur di akhir tahun pada 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021 mengakibatkan kenaikan jumlah kasus harian 78% dan kenaikan kasus kematian mingguan 46%,” Jokowi.

Jokowi menyebutkan, pertimbangan pertimbangan lain juga menjadi dasar pelarangan mudik, yaitu informasi tren penurunan positif kasus positif harian dan kasus kematian.

“Pertimbangan lainnya adalah kita harus menjaga tren menurunnya kasus aktif di Indonesia dalam 2 bulan terakhir ini. Menurun dari 176.672 kasus pada 5 Februari dan pada 15 April menjadi 108.032 kasus,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Selain itu, kasus harian pun menurut Jokowi juga tengah menurun.

“Penambahan kasus harian juga relatif menurun. Kita pernah mengalami 14 ribu hingga 15 ribu kasus per hari pada bulan Januari 2021, tapi kini berada di kisaran 4 ribu hingga 6 ribu kasus per hari,” ujar Jokowi lebih lanjut.

Sedangkan yang menjadi penyemangat lebih menurut Jokowi terjadi kenaikan pada kesembuhan pasien yang memuaskan.

“Tren kesembuhan terus mengalami peningkatan, bila pada 1 Maret 2021 sebanyak 1.151.915 orang sembuh, atau 85,88% dari total kasus, maka di 15 April meningkat menjadi 1.438.254 pasien sembuuh atau mencapai 90,5% sembuh dari total kasus , “kata Jokowi.

Memang, Jokowi ingin mengajak semua pihak yang peduli tren positif ini.

“Oleh karena itu, kita harus betul-betul menjaga bersama momentum yang sangat baik ini,” ajak Jokowi.

Jokowi menyebut, keputusan pelarangan mudik dikeluarkan pemerintah untuk semua pihak, tanpa pandang bulu.

“Untuk melancarkan Lebaran kali ini pemerintah melarang mudik bagi ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, karyawan swasta dan seluruh masyarakat,” tambah Jokowi.

Jokowi paham betul, bahwa di saat Hari Raya pasti banyak pihak yang ingin berkumpul dengan keluarga dan sanak saudara. Namun, demi keselamatan bersama, keselamatan diri sendiri, keluarga, saudara, dan masyarakat luas, maka Jokowi ajakan semua masyarakat untuk mengisi Ramadhan ini dengan ikhtiar untuk memutus rantai penularan COVID-19.

“Saya mengerti, kita semua pasti rindu sanak saudara di saat seperti ini, apalagi di Lebaran nanti. Tapi mari kita utamakan keselamatan bersama tidak mudik ke kampung halaman. Mari kita isi Ramadhan dengan ikhtiar memutus rantai penularan wabah, demi keselamatan saudara kita dan juga diri kita sendiri dan seluruh masyarakat, “pungkas Jokowi.(Ilm)

  • Bagikan