PDIP Ogah Koalisi Dengan PKS, Aboe Bakar: Tidak Masalah Kita Tak Baperan

pks

Realitarakyat.com – Pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen), Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto, telah memicu reaksi internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat (PD). Pernyataan tersebut, terkait PDIP sulit untuk berkoalisi dengan PKS dan Demokrat karena berbeda ideologi.

Menanggapi yang dilontarkan Hasto itu, Sekertaris Jenderal (Sekjen) PKS, Habib Aboe Bakar Al Habsy turut angkat bicara. Menurutnya, hal tersebut tidak masalah jika memang tidak ingin berkoalisi, karena memang berbeda ideologi.

“PKS tak baperan dengan statement siapapun tidak sama ideologi ke, tidak apa, tidak ada masalah dengan kita,” kata Aboe kepada awak media dalam acara HUT PKS ke-19 dan Halal Bi Halal Nasional di Gedung Trans Studio Cibubur, Jakarta Timur, Ahad (30/5).

Lanjut Aboe mengatakan, dengan siapapun PKS akan selalu bangun komunikasi dan terbuka untuk semua, baik itu PDIP dan lainnya.

“Oh dengan semua kita komunikasi dengan PDI kita komunikasi, dengan siapun kita komunikasi, itulah PKS gitu,” tambahnya.

Kemudian, Aboe menjelaskan, PKS ingin membangun bangsa dengan segala macam warna karena bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam Agama dan Ideologi. “Kita kan ingin membangun bangsa dengan segala macam warna, kita ada bermacam-macam agama, bermacam-macam ideologi dan jangan merasa kalau jadi pemenang itu dia paling berkuasa di negara, tidak,” tegas anggota Komisi III DPR ini.

Lebih lanjut, Aboe sedikit menyindir PDI-P dengan perolehan suara yang diraih oleh PDI-P saat ini. Menurutnya, jika dibalik dari perolehan suara yang ada, yakni 81 persen rakyat Indonesia tidak memilih.

“Anda terpilih misalkan, kasarnya maaf nih yah, PDI berapa persen, 19,33 persen kalau tidak salah, atau berapa, coba cek. Paling tidak kalo kita balik itu berapa? 81 persen gak memilih,” katanya.

Namun demikian, Sekjen PKS itu berharap, bangsa ini harus dibangun dengan rasa kebersamaan untuk menemui titik temu kedepannya, bukan sebaliknya terpecah belah.

“Artinya bangsa Indonesia ini dibangun oleh kebersamaan. Nah moga kebersamaaan ini kita cari titik temu bukan cari titik pisah,” pungkasnya.[prs]