Menko Airlangga: Akselerasi Tingkatkan Kualitas SDM Diperlukan Konsep pentahelix

airlangga

Realitarakyat.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa akselerasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) memerlukan koordinasi dan sinergi menggunakan konsep pentahelix.

Konsep pentahelix memiliki unsur pemerintah, komunitas, akademisi, pengusaha dan media yang bersatu membangun kebersamaan dalam pembangunan.

“Dalam hal ini, pemerintah berupaya tidak hanya melakukan perbaikan di sistem vokasi tetapi juga mempermudah akses masyarakat terhadap pelatihan dengan menyelenggarakan Program Kartu Prakerja,” kata Menko Airlangga dalam Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Mulawarman, Minggu (24/10/2021).

Melalui program ini, lanjut Airlangga, pemerintah mendorong masyarakat bisa meningkatkan kompetensinya melalui jenis-jenis pelatihan yang tersedia dan memilih pelatihan yang diinginkan. Program Kartu Prakerja telah diberikan kepada 11,4 juta warga dengan total insentif lebih dari Rp22 triliun sejak pertama kali dibuka tahun 2020.

“Kartu Prakerja dirancang tidak hanya untuk skilling bagi angkatan kerja tetapi juga upskilling dan reskilling bagi angkatan kerja lama yang aktif bekerja. Program ini juga diharapkan dapat meredam lonjakan pengangguran dan berperan dalam meningkatkan keterampilan masyarakat yang menjadi wirausaha,” ujarnya.

Airlangga mengatakan bahwa dari sisi perlindungan terhadap para pekerja, pemerintah memiliki program jaminan kehilangan pekerjaan yang memberikan bantuan tunai, bimbingan dan konseling karir serta pelatihan bagi korban PHK.

Hal tersebut diharapkan dapat membantu para pekerja yang terkena PHK agar dapat bekerja kembali.

Terlebih pada saat ini pemanfaatan teknologi kerap dikembangkan di banyak sektor industri agar tidak tertinggal oleh pasar, sehingga perkembangan sektor pendidikan sebagai penyedia SDM atau tenaga kerja harus bisa menyesuaikan dinamika perubahan yang semakin cepat di sektor industri.

Airlangga berharap akademisi melakukan reformasi pendidikan dalam bentuk sinkronisasi dari sisi demand dan supply dalam pelatihan vokasi untuk tenaga kerja sehingga lembaga vokasi dapat fleksibel menyesuaikan dengan dinamika pekerjaan baru.

“Saya juga berharap para akademisi senantiasa mengembangkan diri mencari pengalaman di luar akademis serta membangun jaringan. Karena jaringan kerjasama sangat bermanfaat di lingkungan global yang semakin tanpa batas atau borderless era,” ujarnya. (ndi