Dinilai Mampu Gerakkan Antusiasme Petani Milenial, Komisi IV Apresiasi Program P2L Kementan

  • Bagikan
Dinilai Mampu Gerakkan Antusiasme Petani Milenial, Komisi IV Apresiasi Program P2L Kementan
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema /net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema mengapresiasi Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) Kementerian Pertanian.

Menurut Ansy Lema, sapaan akrabnya, program tersebut mampu menggerakkan animo dan antusiasme petani milenial. Ia pun mendorong agar program P2L terus dijalankan Kementan.

“Mengapa saya katakan ini penting, karena P2L dalam program ini cukup menyasar dua entitas petani, yaitu petani-petani muda, kaum millenial dan kelompok wanita tani,” ujar Ansy Lema, dalam siaran persnya, dikutip Rabu (26/1/2022).

Dia menyatakan hal itu, saat rapat kerja Komisi IV DPR RI dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Senin lalu.

Rapat Kerja membahas evaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2021, Automatic Adjustment Belanja Kementan TA 2022 dan rencana program dan kegiatan tahun 2022.

Dirinya menyayangkan, jika program yang dirasakan mampu menumbuhkan ekonomi keluarga ini terdampak pemotongan anggaran atau automatic adjustment belanja Kementan 2022.

“Menurut saya, program ini bisa menggerakkan animo dan antusiasme para petani muda, nah kalau program ini dikurangi secara signifikan visi dan misi bapak untuk melakukan regenerasi petani, ini juga pasti akan terganggu,” ungkap politisi PDI-Perjuangan tersebut.

Padahal, legislator dapil Nusa Tenggara Timur II itu mengatakan saat ini Indonesia krisis regenerasi petani. Dia menyatakan, sejumlah riset menyebutkan rata-rata petani usianya di atas 65 tahun. Jika tren ini terus berlanjut, maka beberapa tahun mendatang Indonesia berpotensi kehilangan profesi petani.

“Kalau kita hitung, 90 persen petani itu petani berusia 50 tahun ke atas. Sementara, saya melihat program yang paling dekat dengan millennial untuk regenerasi program pertanian, yah program P2L ini. Kalau (anggarannya) dihemat sampai Rp400 miliar itu sama saja membunuh masa depan regenerasi petani indonesia. Karena itu, saya mengapresiasi sekaligus mengkritisi kalau seandainya program ini dikurangi,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program, kegiatan, dan anggaran di tahun 2021. Di sisi lain, Kementan juga melakukan rencana program, kegiatan dan anggaran tahun 2022.

Dalam penyusunan tersebut, diusulkan Automatic Adjustment pada pagu Anggaran Kementan sebesar Rp680 miliar. Automatic Adjustment adalah cadangan anggaran di K/L, yakni sebesar 5 persen. Cadangan ini merupakan persiapan untuk menghadapi ketidakpastian menghadapi gejolak dan krisis pandemi. (ndi)

  • Bagikan