Inilah Ainun Najib, Pemuda NU Ahli Teknologi Informasi yang Rajin Puasa Daud dan Tahajud

  • Bagikan
Inilah Ainun Najib, Pemuda NU Ahli Teknologi Informasi yang Rajin Puasa Daud dan Tahajud
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Kini seantero Nusantara penasaran dengan sosok Kisah Ainun Najib, sejak beredar kabar presiden Joko Widodo (Jokowi ) meminta ainun Najib untuk kembali ke tanah air.

Ainun Najib adalah seorang pemuda Nahdlatul Ulama (NU) asal Gresik yang merupakan ahli teknologi informasi kini ramai diperbincangkan orang setelah diminta Presiden Jokowi pulang ke Tanah Air.

Ainun Najib kini bekerja di salah satu perusahaan besar di Singapura.

Ainun, sapaan akrabnya, merupakan pria kelahiran Balongpanggang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada Tahun 1985.

Inilah Ainun Najib, Pemuda NU Ahli Teknologi Informasi yang Rajin Puasa Daud dan Tahajud

Pria itu disebut khusus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Balikpapan, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.

Jokowi meminta PBNU dan para kiai untuk membawa pulang Ainun agar bisa berkontribusi dalam upaya transformasi digital di dalam negeri, utamanya di dalam kepengurusan NU.

Ayah Ainun, H Abdul Rozaq mengaku bangga anaknya menjadi pembicaraan secara nasional oleh kepala negara karena prestasinya.

Dia bercerita, sejak kecil Ainun memang gemar membaca buku untuk mendapat pengetahuan baru, serta terbiasa tirakat atau upaya spiritual mengendalikan diri untuk mencapai sesuatu.

“Tirakat yang dijalankan adalah puasa Daud atau puasa yang dijalankan Nabi Daud, yakni satu hari puasa dan satu hari tidak, kemudian rutin menjalankan Shalat Tahajud,” katanya, Jumat (4/2/2022).

Menurut Abdul Rozaq, anaknya juga memiliki kemauan tinggi terhadap keilmuan, terlihat saat berada di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Ganggang Balongpanggang, yakni memiliki rasa penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi.

Ainun belajar langsung ilmu agama dari sang ayah yang juga tokoh agama di Desa Klotok, Kecamatan Balongpanggang.

Sejak dini, Ainun juga ditempa sejumlah ilmu pengetahuan. Setelah lulus dari MI, kata Abdul Rozaq, Ainun meneruskan pendidikan formal di SMPN 1 Balongpanggang, dan melanjutkan ke SMAN 5 Surabaya, Jawa Timur.

Di SMAN 5 Surabaya, Ainun mampu menorehkan prestasi di bidang teknologi dan informasi (TI), yakni menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Matematika Asia Pasifik 2003, dan meraih honorable mention.

Lulus dari SMA, dia melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU), Singapura, dengan jurusan computer engineering. Di Singapura, Ainun Najib bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemprograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.

Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006), dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).

Setelah lulus, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.

“Kami selaku orang tua bangga, dan mendukung upaya pemerintah untuk mengajak anak saya “pulang kampung” dan mengabdi kepada bangsanya,” kata Abdul Rozaq.

Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendukung penuh langkah Presiden Jokowi yang meminta ilmuwan asal Indonesia di luar negeri untuk pulang ke Tanah Air dan mengabdi kepada bangsa.

“Tentu kami perlu dukung langkah presiden untuk meminta para ilmuwan kembali pulang ke Indonesia dan berbuat memajukan bangsa,” kata LaNyalla di sela kunjungan kerjanya ke Jawa Timur.

Namun demikian, mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim itu juga mewanti-wanti agar kepulangan para ilmuwan ke Tanah Air perlu diapresiasi dengan penghargaan yang baik. Senator asal Jawa Timur itu mengakui bahwa tidak sedikit anak-anak bangsa yang tidak mau pulang lagi ke Tanah Air karena sudah nyaman di negeri orang.

“Sebab ketika mereka pulang ke tanah kelahiran tidak mendapatkan tempat yang diharapkan, serta kemampuan dan kapasitasnya tidak dioptimalkan untuk kemajuan bangsa,” kata La Nyalla.(Din)

 

  • Bagikan