Ruhut Ngaku Sangat Malu Pernah Jadi Kader Demokrat

  • Bagikan
demokrat
Ruhut Sitompul/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul mengaku sangat malu pernah menjadi kader politisi Partai Demokrat.

Ruhut Sitompul pun meyakini bahwa Partai Demokrat tidak akan bisa menang lagi sebab kualitas kadernya yang tidak baik.

“Aku sangat malu pernah menjadi Kader partai demokrat yang waktu itu ikut memenangkan partai dengan 147 Perwakilan Anggota DPR di Senayan,” kata Ruhut Sitompul melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa (26/4).

“Aku yakin sampai kapanpun partai ini tidak akan dapat memenangkan seperti ini lagi ‘karena keder-kadernya sekarang ta’unya hanya Ngebacot’,” sambungnya.

Bersama pernyataannya, Ruhut Sitompul membagikan berita soal pernyataan politisi Demokrat, Ardi Wirdamulia yang menanggapi keputusan Presiden Joko Widodo alias Jokowi melarang ekspor bahan baku minyak goreng atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak goreng.

Ardi Wirdamulia menyindir bahwa pelarangan ekspor CPO ini adalah keputusan bodoh dari Pemerintah yang tidak becus.

“Keputusan goblog dari pemerintah yang ngga becus,” kata Ardi Wirdamulia, sebagaimana dikutip dari akun Twitter pribadinya pada Senin, 25 April 2022.

“Produksi CPO itu juauh lebih besar dari kebutuhan minyak goreng. Kalau ngga boleh diekspor sisanya mau diapain?” lanjutnya.

Ardi menilai bahwa masalah minyak goreng ini terletak pada pemerintah yang tidak mampu mengendalikan harga dengan semua instrumen yang dimiliki.

Ia mencontohkan bahwa Pemerintah bisa memberlakukan pajak ekspor ataupun dengan memberikan berbagai insentif untuk industri.

“Waktu pemerintah kemarin menghubungkan ekspor dengan pemenuhan pasar dalam negeri, sebenarnya sudah dalam track yang benar. Tapi ya karena ngga benar-benar mau/mampu ngawasi jadi main larang aja,” katanya.

Di sisi lain, Ardi Wirdamulia juga menekankan bahwa ia tidak mau membela pengusaha sawit yang mengalami ekses produksi.

Menurutnya, ketamakan para pengusaha sawit ini juga perlu mendapat ganjaran.

“Saya cuma menekankan bahwa rezim ini sudah hilang akal,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memutuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis, 28 April 2022.

Hal ini diputuskan oleh Presiden Jokowi dalam rapat bersama menteri-menterinya.

“Dalam rapat saya putuskan melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 april 2022 sampai batas waktu yang ditentukan,” katanya pada Jumat, 22 April 2022.

Presiden Jokowi menjelaskan bahwa keputusan ini dilakukan supaya pasokan minyak goreng di dalam negeri kembali melimpah dan harganya murah.[prs]

  • Bagikan