Pemkab Sidoarjo Jadikan Masjid Sebagai Sarana Pembangunan

  • Bagikan
Marbot, DMI, Kota Cirebon, Pemkot Jakut, Sidoarjo
Ilustrasi (Ist)
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur menjadikan masjid sebagai sarana pembangunan.

“Pembangunan di sektor apapun diharapkan dapat dimulai dari masjid,” ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di sela meresmikan pembangunan masjid Al-Ihsan Desa Sudimoro Kecamatan Tulangan, Sidoarjo, Senin (25/7).

Ia mengatakan, salah satu contoh pembangunan yang dimaksud yaitu pembangunan pendidikan maupun budaya bisa dilakukan masjid. Termasuk pembangunan ekonomi yang berpusat di masjid dapat diwujudkan oleh masjid.

“Harapan kami ke depan jangan hanya berlomba masjid yang bagus, tapi yang harus dilombakan bagaimana memulai semua pembangunan Kabupaten Sidoarjo dari masjid,” ucap Gus Muhdlor.

Gus Muhdlor juga meminta keberadaan masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah atau ritual keagamaan saja tetapi menjadikan masjid sebagai pusat peradaban dan pemberdayaan umat Islam hendaknya dapat dilakukan.

“Saya harapkan masjid ini juga menjadi pusat peradaban bagi pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan budaya di Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.

Gus Muhdlor juga berpesan untuk terus meramaikan masjid salah satunya dengan kegiatan sholawat hadrah Ishari.

Pengurus masjid juga diminta menjadikan masjid ramah anak yang tidak membuat anak takut untuk datang kembali ke masjid.

Oleh karena itu, kata dia, pengurus masjid diminta sabar menghadapi anak-anak yang terkadang ribut. Dengan begitu masjid akan terus melahirkan generasi-generasi Islami masa depan.

“Kalau menjadi takmir, jika ada anak-anak yang lari-lari jangan sampai dimarahi diingatkan saja yang halus,” kata dia.

Ketua Takmir masjid Al Ihsan Suherman menyampaikan renovasi masjid dilakukan selama 1 tahun 9 bulan dengan dana mencapai Rp6 miliar.

Dana tersebut diperoleh dari swadaya masyarakat Desa Sudimoro dan masyarakat luar yakni Rp3,6 miliar diperoleh dari masyarakat Desa Sudimoro dan Rp2,4 miliar dari masyarakat luar.

“Biaya Rp6 miliar ini yang sekitar 60 persen ini adalah swadaya masyarakat Desa Sudimoro, sedangkan yang 40 persen dari penggalian dana dari luar Desa Sudimoro, untuk itu masjid ini bukan hanya untuk masyarakat Sudimoro saja namun seluruh masyarakat Sidoarjo,” katanya.

  • Bagikan