DPR Anggap Digitalisasi Penting Bagi Pengembangan UMKM

  • Bagikan
DPR Anggap Digitalisasi Penting Bagi Pengembangan UMKM
Ketua Komisi 1 DPR, Meutya Hafid. /net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pemerintah diharapkan merangkul marketplace di Tanah Air untuk menjadi variabel utama bagi pengembangan digitalisasi UMKM. Pemerintah juga diminta memfasilitasi pemberdayaan UMKM untuk go digital.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi 1 DPR Meutya Hafid dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk UMKM Go Digital: Peluang dan Tantangan yang diselenggarakan di Jakarta, Senin (8/8/2022).

Selain Meutya Hafid, webinar via zoom yang  diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan dan CEO & Founder KOME, Erianto Avril sebagai narasumber.

“Digitalisasi UMKM penting dilakukan agar usaha mereka tak tertinggal dan dapat beradaptasi,” kata Meutya Hafid.

Dalam paparannya, politisi perempuan Partai Golkar itu mengatakan hasil survei katadata insight center menunjukkan tantangan UMKM di era digital salah satunya adalah dimana para pelaku belum mampu menggunakan internet dan kurangnya pengetahuan menjalankan usaha online.

Untuk itu, ia menyarankan strategi para pelaku UMKM di era pandemi perlu memperkuat sistem digital dengan memanfaatkan pemasaran daring via media sosial, laman dan marketplace.

“Perlu juga berkolaborasi dengan mitra bisnis, menambah tipe produk serta meningkatkan inovasi produk dan pelayanan,” ujarnya.

Di tempat yang sama, CEO & Founder KOME, Erianto Avril memberikan tips kepada para pelaku usaha UMKM, diantaranya adalah tidak boleh idealis. Pasalnya berbisnis tujuannya menjual produk yang melayani market.

Sehingga harus bersiap – siap bisa merubah bisnis kapan saja sesuai dengan kebutuhan pasar. Di samping itu, lanjut Erianto, semangat utama berbisnis bukan untuk meraup keuntungan.

Ia mengatakan keuntungan harusnya dipahami sebagai efek positif ketika bisnis tersebut bisa membantu orang mendapatkan kebutuhannya.

“Banyak pengusaha berpikir untuk meraup untung.  Kalau memiliki pikiran seperti ini lebih baik usahanya di tunda dulu karena berbisnis itu buka cerita keuntungan,” ujarnya.

Di samping itu, harus memiliki visi dalam berbisnis. Artinya komitmen yang memang teguh dan berprinsip kuat. Agar tidak mudah goyah dengan situasi yang sedang di jalani, baik maupun buruk.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan pesatnya peran teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital.

“Kondisi ini menunjukkan kita berada di era percepatan transformasi digital,” kata Semuel.

Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi. Oleh karena  itu, pemerintah harus dapat menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.

“Mari kita membawa perubahan positif untuk Indonesia yang lebih baik, kita ciptakan inovasi-inovasi berkualitas dengan mengembangkan talenta dan memaksimalkan potensi masyarakat Indonesia. Bersama kita bisa melalui pandemi, tetap semangat dan salam literasi digital,” ujarnya. (ndi)

  • Bagikan