Muhaimin Ajak Kader PMII Satukan Tekad untuk Kemajuan Bangsa

muhaimin

Realitarakyat.com – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar mengajak seluruh kader dan alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bersinergi untuk menyatukan tekad dan langkah sebagai kekuatan besar penopang kemajuan bangsa.

“Transformasi intelektual sudah berlangsung, transformasi mobilitas jabatan posisi struktur kekuasaan berlangsung secara masif. Tinggal satu tahapan lagi yang harus dikejar, yaitu mobilitas kemampuan kapasitas ekonomi masyarakat ‘ahlussunah wal jamaah’,” kata Muhaimin dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (5/8).

Menurut dia, masyarakat Nahdliyin yang jumlahnya paling banyak di Indonesia bisa menjadi pendorong yang sangat cepat transformasi, bukan hanya melalui struktur kekuasaan, tetapi perilaku masyarakatnya melalui gerakan “ahlussunah wal jamaah” dari level bawah, tengah, hingga atas.

“Kalau semua sektor bisa bersinergi, maka bukan hanya masyarakat “aswaja” yang cepat maju, tetapi bangsa ini cepat maju sampai pada titik yang kita harapkan,” tuturnya.

Muhaimin saat menyampaikan Orasi Kebangsaan pada acara Pelantikan dan Rapat Kerja Pengurus Wilayah IKA PMII Maluku bertemakan “Meneguhkan Bangsa dan Memperkokoh Kebinekaan Sinergi Membangun Maluku”, di Kota Ambon, Rabu malam (3/8) mengaku bersyukur para alumni PMII saat ini banyak berkiprah di semua level.

“Ada yang berkiprah di level ‘grassroots’ yang sehari-hari bersama rakyat. Di level tengah para intelektualitas, profesionalitas, dan komitmen sosial jalan dengan baik. Di level struktur kekuasaan sudah lambat laun muncul dan berkembang,” kata Muhaimin.

Dia mengatakan agenda IKA PMII ke depan, yaitu bersinergi secara total di level bawah, tengah, dan atas dalam satu kesatuan untuk mengubah keadaan menjadi lebih dan maju secepat-cepatnya.

Langkah itu, kata Muhaimin, harus dilakukan berkejaran dengan krisis, resesi global, dan ketidakmampuan dunia dalam menghadapi keadaan pahit hari ini.

“Satu krisis pascapandemi, perang Ukraina-Rusia yang berdampak krisis pangan, energi, dan ekonomi. Di tengah masa sulit ini, belum ada alternatif mendongkrak ekonomi baru,” katanya.

Di tengah kondisi seperti saat ini, katanya, siapa pun pemerintahannya, bukan hanya di Indonesia tetapi dunia, jika tidak ditopang pemerintahan yang kuat dan solid, kekuatan tengah, dan kekuatan “grassroots”, maka akan mengalami kesulitan.

Dia menyebutkan semangat yang menyala para kader dan alumni PMII bisa menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mengubah nasib bangsa.

“Mengubah dari kegelapan menjadi masa yang terang benderang. Mengubah dari keterbelakangan dan keterkungkungan menjadi maju dan merdeka. Mengubah dari keterbatasan menjadi kesempurnaan,” katanya.

Dia berpendapat bila kader PMII bisa mengendalikan arus utama kekuatan bangsa, maka segala cita-cita bangsa, yakni mewujudkan keadilan sosial dan kemakmuran untuk seluruh rakyat Indonesia akan terwujud dengan baik.

Muhaimin bersyukur karena sejak era Reformasi, kader-kader dan alumni PMII bisa berkiprah di berbagai level kekuasaan, mobilitas vertikal baru warga NU sangat meluas di berbagai penjuru Nusantara.

“Kita patut syukuri terjadi perbaikan nasib, kualitas pertumbuhan karir. Sebelum Gus Dur jadi Presiden dan kita menemukan era Reformasi amat jarang kader NU, kader PMII secara besar-besaran mengalami mobilitas vertikal,” ucapnya.

Sejak era Reformasi, masyarakat berhasil mendorong bukan hanya pola pikir, paradigma dan kultur baru, tetapi juga ruang-ruang basis baru untuk pengabdian yang mulia guna kemajuan bangsa.

Oleh karena itu, Muhaimin mengajak para kader dan alumni PMII untuk terus melanjutkan kemajuan-kemajuan yang telah ditempuh selama 10-15 tahun terakhir untuk pengabdian yang lebih besar lagi dalam perubahan umat dan masyarakat “ahlussunnah wal jamaah” yang lebih maju dan lebih baik lagi di masa yang akan datang.[prs]