Profil Johanis Tanak, Pimpinan KPK Terpilih Pengganti Lili Pintauli

  • Bagikan
Profil Johanis Tanak, Pimpinan KPK Terpilih Pengganti Lili Pintauli
Johanis Tanak/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Mayoritas anggota Komisi III DPR RI memilih calon pimpinan (capim) KPK Johanis Tanak sebagai pimpinan KPK terpilih pengganti Lili Pintauli. Johanis Tanak diketahui memiliki latar belakang sebagai jaksa.

Dirangkum dari berbagai sumber, Johanis Tanak merupakan Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara. Johanis pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin. Ia juga mendapat gelar Doktor Hukum dari Universitas Airlangga.

Johanis juga pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi. Ia pun pernah menjadi Direktur Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung.

Pada tahun 2019, Johanis ikut dalam seleksi calon pimpinan KPK. Namun, ia tak lolos usai mendapatkan nol suara di DPR.

Nama Johanis Tanak kemudian diusulkan oleh Presiden Jokowi sebagai calon pimpinan KPK pengganti Lili Pintauli. Johanis Tanak bersaing dengan I Nyoman Wara.

Saat menjalani fit and proper test di DPR, Johanis Tanak menyoroti pentingnya pencegahan dalam upaya pemberantasan korupsi. Dia menceritakan pengalamannya kerap memberikan sosialisasi saat masih menjabat kejati.

“Dan saya juga kemudian berpikir bahwa pemberantasan tindak pidana korupsi memang diperlukan tapi menurut hemat saya, skala prioritas yang diutamakan adalah idealnya pencegahan bukan penindakan. Penindakan kecuali sudah ada terjadi,” ujarnya, Rabu (28/9).

“Ketika saya menjadi Kepala Kejaksaan tinggi di Sulawesi Tengah dan kepala kejaksaan tinggi di Jambi, saya pasti mendatangi pemerintah daerah. Saya minta seluruh kepala dinas untuk hadir saya memberikan sosialisasi tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,” lanjutnya.

Sebelumnya Johanis Tanak dipilih Komisi III DPR RI menjadi pimpinan KPK pengganti Lili Pintauli Siregar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Johanis Tanaka 38 mendapatkan suara, sementara Nyomana 14 hanya mendapatkan suara.

Para anggota Komisi III DPR RI sebelumnya melakukan voting, masing-masing anggota Komisi III memilih salah satu nama. Komisi III DPR kemudian melakukan penghitungan suara dan I Nyoman Wara mendapat suara mayoritas.

Rapat fit and proper test tersebut berlangsung hingga pukul 15.30 WIB. Setelahnya, Ketua Komisi III DPRI Bambang Pacul men-skors rapat sebelum melakukan voting untuk memutuskan satu dari dua capim yang telah diuji.[prs]

  • Bagikan