Anies Klaim Hubungan dengan Jokowi Tak Pernah Memburuk

  • Bagikan
Anies Klaim Hubungan dengan Jokowi Tak Pernah Memburuk
Anies Baswedan //NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak pernah memburuk. Anies mengaku selalu berkomunikasi dengan Jokowi.

Anies membantah kabar yang beredar bahwa hubungannya memburuk karena Jokowi tak merestuinya maju di Pilpres 2024.

“Kami ini bersahabat dan kami itu mulai berinteraksi bersama itu sejak tahun 2011, sebelum beliau menjadi gubernur di Jakarta,” kata Anies, dikutip dari cnnindonesia.com Rabu (5/10/2022).

“Sampai sekarang pun, pada waktu waktu yang diperlukan, yang memang relevan, saya sering datang [bertemu Jokowi], kemudian berdiskusi, komunikasi jalan terus. Jadi tidak ada yang namanya putus komunikasi,” sambungnya.

Anies mengungkap sejarah hubungan keduanya yang berlangsung lebih dari 10 tahun itu. Menurutnya, sejak masih menjadi Rektor Paramadina, ia telah menjalin banyak kerja sama dengan Jokowi.

Salah satunya lewat Solo Mengajar, ketika Jokowi masih menjabat wali kota.

“Jadi perjumpaan, interaksi itu sudah panjang. Kemudian beliau bertugas di Jakarta, saya masih di [Universitas] Paramadina. Kemudian ketika beliau maju menjadi calon presiden, beliau menelpon, mengundang saya untuk menjadi juru bicaranya, dan sesudah itu menjadi intensif pembicaraannya,” ujarnya.

Anies menyebut hubungannya dengan Jokowi saat ini sebagai atasan dan bawahan. Menurutnya, tak pas jika dirinya dibenturkan dengan Jokowi yang merupakan atasan para gubernur.

“Jadi saya ini bukan orang yang setara, Pak Jokowi itu atasan kami dan memberikan arahan pada gubernur, saya salah satunya. Sehingga di struktur pemerintahan, kami itu mengikuti arahan presiden, bagaimana mungkin bawahan kemudian dibentur-benturkan dengan atasan?” katanya.

Lebih jauh, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menilai kabar soal keretakan hubungannya dengan Jokowi bisa jadi hanya karangan dan imajinasi belaka. Menurutnya, dalam menjalankan pemerintahan pun semua berlangsung berdasar peraturan dan bukan selera.

“Kita ini menjalankan arahan kepala negara, kepala pemerintahan. Jadi janganlah over analyze seperti itu, kemudian membuat hal yang tidak ada dikesankan ada. Tidak ada perbedaan, dikatakan ada perbedaan dan kemudian membuat situasi menjadi muncul persepsi-persepsi yang tidak perlu,” ujarnya.

Sebelumnya, Anies menyatakan siap maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024 jika ada partai yang mengusung. Tak berselang lama NasDem mengumumkan mengusung Anies sebagai capres 2024.

Namun, NasDem masih membutuhkan minimal dua partai politik untuk bisa mendaftarkan Anies pada kontestasi lima tahunan mendatang. Perolehan suara NasDem belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden. (ndi)

  • Bagikan