Angka Kematian Bayi di Gorontalo Terus Alami Penurunan

  • Bagikan
Kasus Aborsi, Jenazah Bayi Perempuan, Kampung Jawa, Gorontalo, janin, RS Polri Kramat Jati, Bayi yang Lahir Prematur, Jalan Abesin
Ilustrasi (Ist)
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mendata angka kematian bayi di daerah itu terus mengalami penurunan yang signifikan dalam rentang 22 tahun yang mencapai 50 persen.

“Kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan pada rentang 12 tahun periode 2010-2022, penurunannya hampir 50 persen,” ucap Statistisi Ahli Madya, BPS Provinsi Gorontalo, Prasaja Arifiyanto dikutip, Rabu (1/2).

Sekitar satu dekade terakhir, angka kematian bayi menurun signifikan dari 56 per 1.000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2010 menjadi 29,47 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.

“Peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan rata-rata lama pemberian ASI membuat bayi semakin mampu bertahan hidup,” ujar Prasaja.

Angka kematian bayi di Provinsi Gorontalo paling tinggi sebesar 34,52 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020 berada di Kabupaten Pohuwato, sedangkan paling rendah berada di Kota Gorontalo 21,88 per 1.000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020.

Untuk angka kematian anak (Child Mortality Rate), didefinisikan sebagai jumlah kematian anak umur 1-4 tahun selama satu tahun per 1.000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun.

Angka kematian anak di Provinsi Gorontalo hasil Long Form SP2020 sebesar 6,39. Dilihat menurut kabupaten/kota, angka kematian anak tertinggi terjadi di Kabupaten Pohuwato sebesar 8,44 dan terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 3,96.

Sedangkan angka kematian balita (Under 5 Mortality Rate) didefinisikan sebagai jumlah kematian anak umur 0-4 tahun selama satu tahun per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan tahun.

Angka kematian balita di Provinsi Gorontalo hasil Long Form SP 2020 sebesar 35,85, artinya setiap 1.000 balita di Provinsi Gorontalo, 35-36 diantaranya tidak mencapai umur tepat 5 tahun.

“Dilihat menurut kabupaten/kota, angka kematian balita tertinggi terjadi di Kabupaten Pohuwato sebesar 42,96 dan terendah terjadi di Kota Gorontalo sebesar 25,83,” pungkas dia.

  • Bagikan