Bakal Cawe-Cawe di Pemilu 2024, Demokrat: Jokowi Overestimate

  • Bagikan
Bakal Cawe-Cawe di Pemilu 2024, Demokrat: Jokowi Overestimate
Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani. //Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan melakukan cawe-cawe untuk Pemilu 2024 berlebihan. Demokrat menyebut Kepala Negara tidak pantas menyampaikan hal tersebut.

“Pernyataan Pak Jokowi yang akan cawe-cawe terkait Pemilu 2024 demi bangsa dan negara tentu tidak pas dan berlebihan,” kata Kamhar melalui keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (30/5).

Kamhar menilai apa yang disampaikan Jokowi itu bukan pernyataan positif. Dia mengungkit rekam jejak Jokowi yang disebutnya beda antara pikiran perkataan dan perbuatan.

“Ini bukan pernyataan yang positif mengingat rekam jejak Pak Jokowi tidak demikian. Sering berbeda antara pikiran, perkataan dan perbuatan,” ujarnya.

Menurut Kamhar, sikap yang mengendorse salah satu bakal calon presiden (bacapres) memperlihatkan Jokowi tidak netral. Dia bahkan menilai pernyataan Jokowi soal cawe-cawe tidak bisa dibenarkan.

“Argumentasi cawe-cawe demi bangsa dan negara, jika dilihat secara jernih sejatinya ini ekspresi psikologi Pak Jokowi yang merasa memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih memadai untuk memastikan Indonesia bisa menjadi negara maju dari 13 tahun waktu yang tersedia,” kata dia.

Kamhar menyatakan Jokowi tak punya kemampuan memastikan Indonesia menjadi negara maju dalam kurun waktu tersebut. Kamhar menyebut Jokowi overestimate.

“Padahal kenyataannya tidak demikian. Beliau overestimate atas pengetahuan dan kemampuannya,” ujar Kamhar.

Kamhar kemudian membandingkan kinerja pemerintahan Jokowi dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Perbandingan itu dimulai dari penurunan angka kemiskinan hingga hutang negara.

“Rakyat Indonesia telah memberikan kepercayaan kepada Pak Jokowi selama 2 periode memimpin namun bukan hanya tak mampu menunaikan janji-janji kampanyenya sejak periode pertama maupun periode kedua. Dalam banyak aspek juga terjadi perlambatan bahkan pemunduran dibanding pemerintahan Pak SBY,” ucapnya.[prs]

  • Bagikan