Harga Telur Ayam di Kendari Alamai Kenaikan, Harga Termurah Rp60 Ribu
Realitarakyat.com – Harga telur ayam di pasaran Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berdasarkan hasil pemantauan di sejumlah pasar Induk maupun tradisional mengalami kenaikan, terendah harga telur ayam Rp60.000 per rak.
Harga telur ayam broiler ukuran sedang yakni di jual Rp60.000 per rak (30 butir) atau alami kenaikan dibanding sebelumnya yang hanya Rp50.000 per rak.
Sementara ukuran yang besar di jual Rp67.000 per rak yang sebelumnya Rp56.000 – Rp57.000 per rak.
“Kenaikan harga telur ayam itu terjadi hampir sepekan terakhir,” kata Samsu, salah seorang pedagang telur dan bahan kebutuhan pokok lainnya di Pasar Bonggoeya Kendari, Rabu (24/5).
Ia mengatakan, kenaikan harga telur, dikarenakan pasokan dari daerah produsen di Kabupaten Sidrap dan Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) memang terbatas akhir-akhir ini.
Alasan, para pedagang yang membatasi pengiriman telur dari luar kota Kendari itu, karena selain, produksi telur berkurang karena harga pakan ternak yang naik hampir dua kali lipat dari harga normal.
“Kami dengan seperti itu, produksi ayam petelur selama bulan Mei 2023 berkurang, Ini disebabkan makanan ayam (pakan-red) yang sangat mahal harganya,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Nurjannah, pedagang sembako lainnya di Pasar Baruga Kendari, menyebutkan, ketersediaan telur yang ada di kios nya kini hanya tersisa 10-15 rak saja yang biasanya mencapai 30-35 rak dalam satu hari.
Kurangnya stok telur itu disebabkan suplai dari para pedagang petelur baik yang ada di Kota Kendari maupun yang datang dari luar daerah sangat kurang, sehingga berpengaruh terhadap kenaikan harga yang bisa mencapai Rp10.000 hingga Rp12.500 per rak.
Kadis Perindag Sultra, Siti Saleha yang dihubungi melalui pesan WhatsApp, mengaku telah menerima informasi dari petugas pemantau harga kebutuhan pokok Disperindag Sultra, ada kenaikan harga telur ayam tersebut selama beberapa hari ini.
Ia mengatakan, persediaan salah satu jenis kebutuhan pokok di Kota Kendari, dilaporkan cenderung alami kekurangan baik ditingkat pedagang pengecer maupun dari pihak pedagang distributor yang menyuplai dari luar kota untuk kebutuhan masyarakat Kota Kendari dari kabupaten lain di Sultra.
“Kecenderungan naiknya harga telur untuk beberapa hari ini adalah hal biasa, apalagi, sekitar 75 persen pasokan telur ayam datang dari luar daerah yakni Kabupaten Sidrap dan Pinrang, Sulawesi Selatan, sedangkan sisanya merupakan produk peternak ayam lokal di Sultra.
“Khusus produk telur lokal umumnya dihasilkan dari peternak dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, dan Kota Kendari, dengan produksi baru mencapai di bawah 50.000 butir per hari,” ujarnya.