Lestari: Kesiapan Aparat Hukum dan Aturan Pelaksaanan UU TPKS Sangat Diperlukan

  • Bagikan
Lestari: Kesiapan Aparat Hukum dan Aturan Pelaksaanan UU TPKS Sangat Diperlukan
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. //NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat menegaskan, kesiapan aturan pelaksanaan dan aparat penegak hukum sangat diperlukan, dalam upaya menekan jumlah kasus kekerasan seksual yang meningkat. Jangan sampai momentum kepercayaan tinggi masyarakat terhadap UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) hilang.

“Kasus tindak kekerasan seksual yang terus meningkat dewasa ini harus menjadi perhatian bersama, agar berbagai upaya penegakan hukum terkait kasus tersebut segera dilakukan secara serius,” kata politisi yang biasa disapa Ririe dikutip dari laman MPR RI, Minggu (28/5).

Catatan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kasus kekerasan seksual terhadap anak pada 2021 sebanyak 426 dan 2022 sebanyak 536. Sementara, kasus kekerasan seksual pada orang dewasa di 2021 sebanyak 60 dan 2022 sebanyak 99.

Menurut Ririe, hadirnya UU TPKS dalam sistem perundang-undangan harus sesegera mungkin dilengkapi dengan aturan-aturan pelaksanaannya. Peningkatan pelaporan kasus kekerasan seksual yang terjadi saat ini mencerminkan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap hadirnya UU TPKS di tanah air.

Kondisi tersebut, ujar Rerie, harus terus dijaga dengan menyegerakan kesiapan sejumlah aturan pelaksana dan aparat penegak hukum, agar amanat UU No. 12 Tahun 2022 itu dapat segera direalisasikan. Kecepatan hadirnya sejumlah aturan pelaksanaan dan kesiapan aparat penegak hukum untuk menjalankan amanat UU TPKS itu, sangat menentukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum yang berlaku.

“Jangan sampai momentum kepercayaan publik yang tinggi terhadap hadirnya UU TPKS saat ini hilang, sehingga perangkat hukum yang dibuat untuk melindungi masyarakat dari tindak kekerasan seksual menjadi sia-sia,” pungkasnya.[prs]

  • Bagikan