Realitarakyat.com – Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi Anak Buah Kapal (ABK) berbendera Panama asal Vietnam yang mengalami cedera pada bagian tangan saat memperbaiki kompresor di kapal tempatnya bekerja.
Kepala Basarnas Banda Aceh Ibnu Harris Al Hussain mengatakan korban bernama Do Van Hong, lelaki berusia 36 tahun, yang bekerja di MV Glory Prosperity.
“Korban dievakuasi setelah jari tangan kanannya mengalami pendarahan dan patah setelah tertembak senjata angin kapal tempatnya bekerja,” kata Ibnu Harris Al Hussain, Kamis (1/6).
Ia mengatakan MV Glory Prosperity, kapal tempat korban bekerja, sedang berlayar dari Pelabuhan Phu My di Vietnam menuju Pelabuhan Suape di Brazil.
Dalam pelayaran, korban bertugas memperbaiki mesin dan kompresor senjata angin di kapal tersebut. Saat pengetesan, tangan korban tertembak, sehingga mengalami pendarahan dan patah.
Basarnas Banda Aceh, lanjutnya, menerima permintaan evakuasi pada Rabu (31/5) sekitar pukul 20.00 WIB. Satu jam kemudian, Basarnas berkomunikasi dengan MV Glory Prosperity guna menentukan titik koordinat evakuasi.
“Titik evakuasi ditetapkan di perairan Selat Benggala antara Pulau Aceh di Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang, atau 7,5 nautikal mil dari Pelabuhan Ulee Lheue. Evakuasi menggunakan kapal SAR KN 232,” kata Ibnu Harris.
Selanjutnya Basarnas memberangkatkan tim pada Kamis (1/6) pukul 00.30 WIB menggunakan KN Kresna 232 dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh. Sekitar 45 menit kemudian, KN Kresna bersandar di lambung MV Glory Prosperity.
“Setelah dilakukan pemeriksaan tim kesehatan guna mencegah penyakit menular serta dokumen keimigrasian, korban dipindahkan dari kapal kargo tersebut ke KN Kresna. Selanjutnya, korban dibawa ke Pelabuhan Ulee Lheue untuk dievakuasi ke rumah sakit di Banda Aceh,” kata Ibnu Harris
Ia mengatakan proses evakuasi melibatkan petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan, TNI AL, kepolisian, Bea Cukai, Imigrasi, syahbandar, agen pelayaran, serta pihak terkait lainnya.
“Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dievakuasi ke RSUD Zainoel Abid Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Dengan selesainya evakuasi ABK tersebut, maka operasi SAR ditutup dan semua personel dikembalikan ke instansi masing-masing,” ucapnya.