Realitarakyat.com – Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan beberapa arahan Presiden Jokowi soal sepak bola Indonesia usai dipanggil ke Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (20/9/2023).
Erick Thohir mengatakan dalam pertemuan empat mata tersebut dirinya mendapat arahan dari Presiden Jokowi terkait pembangunan sepak bola.
“Tadi Bapak Presiden mengarahkan ya kembali pembangunan daripada sepak bola ini harus terus dilanjutkan di mana Bapak Presiden melihat beberapa kali tim nasional kita sudah mulai bisa konsisten,” ucap Erick Thohir.
“Dan tentu ini yang beliau harapkan keberlanjutan daripada pembangunan tim nasional apalagi sekarang ada U-17, lalu tentu ada Kualifikasi Piala Dunia nanti Oktober, lalu November ada U-23 yang lolos ke tingkat Asia dan ini bisa jadi kualifikasi untuk Olimpiade. Nah Bapak Presiden sangat menyanggupi dan mendorong dan nanti kolaborasi antara pemerintah pusat tentu dengan pssi dengan private sector bisa didorong,” kata Erick menambahkan.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi juga meminta kepada Erick Thohir untuk melakukan pembenahan sepak bola secara menyeluruh.
“Pak Presiden juga tadi menyampaikan mengenai pembenahan sepak bola secara menyeluruh. Memang waktu itu saya pernah bersama pak Kapolri melakukan kerja sama Satgas [Mafia Bola] untuk bagaimana bisa melihat sepak bola kita jangan ada hasil negatif artinya ada permainan belakang,” kata Erick.
Pada Rabu (20/9) sore, Erick rencananya bakal menggelar konferensi pers di Jakarta terkait upaya PSSI dalam pemberantasan mafia bola.
“Nanti sore kita akan umumkan tokoh publik yang bisa membantu percepatan dari pemberantasan dari bola negatif atau pengaturan skor di sepak bola,” ucap Erick.
“Ini momentum bagus ketika Timnas Indonesia bisa menjaga komposisi tradisi tapi juga secara liga juga bisa naik kelas. Itu yang saya sampaikan,” kata Erick menambahkan.
Terkait sosok yang masuk ke dalam anggota Satgas Mafia Bola, Erick enggan menyebutkan lebih awal sebelum konferensi pers. Namun ia mengatakan Satgas Mafia Bola akan diisi maksimal oleh lima tokoh.
“Ya maksimal 5, kan nanti ada jobdesc-nya juga, mungkin juga satgas ini kan bukan, kan gini, kayak PSSI sendiri kan punya Komite Adhoc suporter, itu pun hanya dua tahun sesuai dengan kesepakatan dengan FIFA bahwa transisi suporter kita lebih baik lagi yang kita harapkan bahwa suporter pulang ke rumah dengan selamat ini kan 2 tahun oleh FIFA. Makanya hari ini tidak ada yang namanya suporter tamu datang ke tempat untuk pertandingan,” kata Erick.
“Nah, ini yg sama juga saya rasa yang kita dorong yang namanya tentu Satgas Mafia Bola ini paling hanya 6 bulan sampai setahun karena kan ada kerja sama kita dengan pihak terkait lainnya seperti kepolisian dan kejaksaan gitu. Ya jadi ini hanya membagi check and balance dan kami di PSSI dan Exco sangat terbuka karena memang kita sangat transparan hari ini, teman-teman media bisa rasakan, kita selalu menginformasikan keterbukaan ini karena memang kalau kita ingin membangun sepak bola kita dengan baik ya perlu keterbukaan dan peran aktif daripada masyarakat tidak mungkin kita berdiri sendiri,” ujarnya. (ndi)