Mendagri Tito Minta Pemda Fokus Tekan Angka Inflasi Jelang Pemilu
Realitarakyat.com – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta seluruh Pemerintah Daerah agar fokus menekan angka inflasi yang terjadi menjelang Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan Tito dalam amanatnya saat membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Senin (12/2).
“Kita tidak tahu apakah dampak dari pesta demokrasi ini akan terjadi berimbas kepada kenaikan permintaan atau demand atau tidak, karena sangat berpengaruh kecukupan suplai” ujarnya mengutip keterangan tertulis.
Tito mengingatkan meskipun tingkat inflasi nasional masih terkendali di angka 2,57 persen pada Januari 2024, kondisi di setiap daerah masih beragam. Oleh karena itu, ia menyebut pengendalian inflasi dan stabilitas harga pangan dan jasa harus tetap menjadi perhatian utama.
Mantan Kapolri itu menjelaskan bahwa pemerintah telah menargetkan tingkat inflasi pada 2024 sebesar 2,5 persen, dengan angka tertinggi 3,5 persen dan terendah 1,5 persen.
Di sisi lain, Tito menyebut pengendalian inflasi juga telah menunjukkan tren positif. Terbukti, kata dia, angka inflasi turun dari 0,41 persen pada Desember 2023 menjadi 0,04 persen pada Januari 2024.
“Prediksi kita itu inflasi Desember 2024 lebih didorong oleh adanya event besar, libur besar, acara besar, Natal dan Tahun Baru, yang cukup panjang liburnya, sehingga terimbas kepada sektor transportasi terjadi kenaikan,” jelasnya.
Kendati demikian, Tito mengingatkan agar seluruh Pemda tidak terpaku dengan capaian positif pengendalian inflasi secara nasional. Pasalnya kondisi itu belum tentu menggambarkan pengendalian inflasi di masing-masing daerah lantaran angkanya masih bervariasi.
Ia menjelaskan bahwa ada sejumlah daerah yang angka inflasinya di bawah angka nasional. Tetapi ada pula daerah lainnya yang angkanya masih di atas rerata nasional.
“Tolong untuk daerah-daerah yang masih tinggi di atas nasional untuk bekerja mencari penyebabnya kenaikan itu dan kemudian membuat solusi, koordinasi dengan pihak terkait, dan untuk yang sudah bisa mengendalikan kami sampaikan penghargaan yang tinggi,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga membeberkan beberapa komoditas yang masih menjadi penyumbang terbesar inflasi. Mulai dari beras, jagung, bawang putih, dan gula pasir.
Oleh karenanya, Tito meminta semua pihak termasuk Pemda untuk mewaspadai perkembangan harga komoditas. Ia menambahkan, nantinya setelah Pemilu juga akan langsung digelar rapat tingkat menteri untuk mencari solusi dan intervensi terhadap harga komoditas tersebut.
“Kita berharap juga tentu daerah juga silakan berkreasi berkreatif untuk mengendalikan daerah masing-masing komoditas yang mungkin berbeda dari tempat ke tempat lainnya, tolong dikendalikan betul,” kata Tito.[prs]