Realitarakyat.com – Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali mengatakan alasan pihaknya melakukan banyak naturalisasi pemain bukan untuk menyingkirkan pemain lokal di Timnas Indonesia.
Menurutnya, naturalisasi ini bertujuan untuk membuat Timnas Indonesia memiliki kualitas pemain yang sama baiknya. Selain itu, kehadiran pemain naturalisasi diharapkan bisa memotivasi para pemain lokal untuk semakin bekerja keras meningkatkan kemampuan guna menembus skuad utama Timnas Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Amali saat menghadiri rapat kerja Komisi X DPR RI untuk membahas permohonan pemberian kewarganegaraan RI pada Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Paes di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
“Dengan mereka masuk ke dalam Timnas [Indonesia], pemain-pemain lokal kita terpacu untuk bersaing karena di satu posisi calonnya banyak,” kata Amali.
“Ini sekarang ada yang posisi sayap kiri [Ragnar], pasti yang sayap kiri yang ada sekarang pasti termotivasi untuk jangan sampai tidak dimainkan. Sebab untuk pemain sepak bola kalau dicadangkan, duduk di bench itu tidak enak,” ujar Amali menambahkan.
Mantan Menpora ini meyakini dengan banyak pilihan pemain berkualitas di setiap posisi akan memudahkan pelatih Timnas Indonesia untuk mendapatkan pemain sesuai kebutuhan di setiap pertandingan.
“Maka, itulah kenapa di setiap posisi itu kita butuh beberapa orang sehingga kalau ada yang cedera atau kalau klubnya tidak mengizinkan sudah ada yang mengisi,” kata Amali.
“Sementara dalam road map PSSI yang sudah dipresentasikan oleh pak Erick Thohir di hadapan FIFA, minimal kita sekarang butuh 154 pemain di tingkatan. Jumlah itu masih jauh, belum lagi ada kendala mereka tak diizinkan klub mereka main. Karena dalam ketentuan boleh diizinkan klub kalau agenda FIFA Match Day,” ucap Amali menambahkan.
Di era PSSI kepemimpinan Erick Thohir, Indonesia telah melakukan naturalisasi kurang lebih tujuh pemain yaitu Rafael Struick, Ivar Jenner, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Justin Hubner, Sandy Walsh, dan Jay Idzes. (ndi)