Realitarakyat.com – Kepala BP2MI Benny Rhamdani kini mengaku tidak tahu siapa pengendali judi online berinisial T yang awalnya sempat disampaikan olehnya. Anggota Komisi III DPR dari PDIP Trimedya Panjaitan mengaku kecewa dengan perubahan pernyataan Benny Rhamdani.
“Kita kecewa ya terhadap Benny Rhamdani itu, padahal kita berpikir karena yang sampaikan itu adalah pejabat negara dan dia bilang itu pernah disampaikan olehnya di rapat kabinet yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, nah ternyata dia menarik lagi ucapannya bahwa dia nggak tahu,” kata Trimedya kepada wartawan, Rabu (7/8/2024) malam.
Trimedya menilai Benny kini tidak bisa lagi dipercaya. Dia meminta Polri mendalami maksud Benny Rhamdani mengubah pernyataannya.
“Seperti Benny Rhamdani itu menurut saya kredibilitas pejabat negara yang omongannya nggak kredibel, nggak bisa dipercaya. Pihak kepolisian harus dalami lagi apa maksudnya,” ucapnya.
“Dengan dia sampaikan itu ada nggak unsur pidana yang bisa dituduhkan kepada Benny Rhamdani? Karena semua yang inisial nama T ya terganggu kan, sampai Tessy aja merasa terganggu, gimana tuh. Itu yang harus dilakukan,” lanjutnya.
Dia menilai Benny harus berani mempertanggungjawabkan pernyataannya. Jika tidak, lanjut dia, Benny telah mengelabui 270 juta rakyat Indonesia.
“Kenapa? Karena Benny Rhamdani sudah membuat kegaduhan dengan sampaikan T, dia 2 kali diperiksa Bareskrim ternyata dia bilang tidak tahu, kalau di luar hal itu saya bilang dia dapat tekanan segala macam, ya sebaiknya dia harus berani sampaikan. Tentu dia waktu sampaikan itu sudah dia hitung tuh dampak sosiologis, filosofis, dan hukum yuridis dari omongannya. Nggak selesai dengan kata begitu aja, 270 juta rakyat ini dikelabui oleh Benny,” ujarnya.
Trimedya meminta Polri mengusut pernyataan Benny Rhamdani. Pasalnya, menurut dia, hal itu bisa berdampak pada pejabat negara lainnya.
“Ya harus memperdalam, nggak cukup sampai begitu saja, menanyakan motivasi dia, kalau begitu nantinya omongan semua pejabat negara nggak ada yang bisa dipercaya. Apalagi dia bikin kegaduhan, supaya hindari orang orang seperti Benny ada nggak delik pidana yang bisa dituduhkan kembali kepada Benny ini,” jelas dia.
Sebelumnya, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut Benny Rhamdani tidak sekalipun menyebut siapa sosok T selama diperiksa Bareskrim Polri. Benny, kata Djuhandhani, tidak bisa menjawab ketika ditanya siapa sosok T.
“Kemudian kami pertanyakan terkait inisial T, yang bersangkutan tidak bisa menjawab siapa itu Mr T,” sebut Djuhandhani.
Tak sekadar itu, Benny bahkan sempat meminta maaf. Dia meminta maaf karena tidak mengetahui sosok T yang sempat ia sebut.
“Yang bersangkutan menjelaskan, kami tidak tahu dan kami mohon maaf karena belum pernah diberikan keterangan kepada penyidik siapa itu inisial T,” kata Djuhandhani.
Selain itu, Djuhandhani mengatakan Benny juga berencana menyampaikan permohonan maaf melalui media kepada publik.
“Dan tadi yang bersangkutan menyampaikan kami akan mohon maaf langsung melalui media tapi lebih lanjut silakan tanyakan kepada beliau, itu saja,” jelas Djuhandhani.
Dia pun menegaskan, hingga dua kali pemeriksaan, tidak ada pengakuan dari Benny terhadap sosok T yang dimaksud sebagai pengendali judi online.
“Tidak ada bukti bahkan inisial T pun tidak bisa disebutkan oleh yang bersangkutan,” ujarnya.