Sindir Sikap Lembek Pemerintah ke Israel, Andi Arief Sentil Soal Bantuan Amerika 28,5 Triliun

  • Bagikan
Sindir Sikap Lembek Pemerintah ke Israel, Andi Arief Sentil Soal Bantuan Amerika 28,5 Triliun
Andi Arief Demokrat/Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Warga Palestina terus menjadi bulan-bulanan negara zionis Israel. Tindakan brutal tentara dan polisi Israel yang memberondong Masjid Al Aqsa dengan tembakan telah melukai perasaan umat manusia di dunia.

Sejumlah negara muslim telah mengeluarkan pernyataan keras terkait tindakan Israel. Bahkan desakan terhadap Amerika Serikat (AS) untuk menekan Israel juga disuarakan.

Tetapi, Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, justru dinilai kurang menunjukkan posisinya. Politikus Partai Demokrat Andi Arief bahkan beberapa kali menyindir sikap pemerintah Indonesia.

”Pernah ada rencana bantuan amerika 28,5 T buat Indonesia jika berbaik-baik dengan Israel. Saya tidak terlalu mengikuti apakah ada realisasinya. SEPERTI ketidaktahuan saya apakah ada hubungan lembeknya Pak Jokowi terhadap situasi Palestina saat ini,” cuit Andi Arief lewat akun twitter @Andiarief__, Jumat (14/5/2021) malam.

Unggahan Andi Arief ini langsung direspons koleganya sesama kader Demokrat, Rachland Nashidik. Dia melampirkan sebuah berita soal pernyataan CEO US International Development Finance Corp, Adam Boehler bahwa Amerika Serikat akan memberikan bantuan sebesar US$ 2 miliar atau Rp28,5 triliun kepada Indonesia jika berdamai dengan Israel.

Bukan kali ini saja Andi Arief menyindir sikap pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Jokowi. Pada tweet sebelumnya, Andi Arief menuliskan tweet bahwa politik Indonesia saat ini bebas pasif, untuk menunjukkan lemahnya peran Indonesia di kancah politik global.

Dia juga menuliskan permintaan maaf karena Indonesia tidak bisa membantu warga Palestina. Sebaliknya di mata Andi Arief, Indonesia akan membutuhkan bantuan warga Palestina.

”Maafkan Indonesia, tak bisa banyak berbuat untuk Palestina. Pemerintah kami sudah tidak terlalu berperan di dunia internasional. Kehilangan legitimasi internasional akibat salah jalan politik dalam negeri. Justru kami mohon doa jika suatu saat terjadi di negeri ini, bantu kami,” cuit Andi Arief pada Rabu (13/5/2021), kemarin.[prs]

  • Bagikan