Rahayu Saraswati Ajak Generasi Muda Pupuk Optimisme Menghadapi Pandemi

  • Bagikan
Rahayu Saraswati Ajak Generasi Muda Pupuk Optimisme Menghadapi Pandemi
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar) menggelar kegiatan Ragam Aktualisasi Tidar atau Radar. Tujuannya untuk memupuk optimisme generasi muda di tengah pandemi Covid-19.

Ketua bidang Pengembangan Peranan Perempuan Tidar, Rahayu Saraswati mengajak anak-anak muda di Indonesia tidak pesimistis menghadapi pandemi.

Menurutnya, anak muda dan masyarakat Indonesia harus optimistis dan mencari peluang di tengah krisis akibat pandemi. Sebab, kata perempuan yang akrab disapa Sara tersebut, optimisme akan membukakan jalan keluar dari segala permasalahan, salah satunya ekonomi.

“Ini adalah kesempatan emas kita untuk mencari kesempatan. Orang-orang sukses adalah mereka yang mencari solusi dari sebuah kekurangan, instilahnya dunia butuh apa gue profitnya di mana,” kata Sara dalam diskusi bertajuk “Jangan Kendur! Tetap Produktif dan Optimis”, Sabtu (31/7/2021).

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Kawendra Lukistian mengatakan di tengah pandemi seperti ini memang ada orang yang jatuh dan bangun. Namun, Kawendra mengingatkan generasi muda tidak menyerah dengan keadaan.

“Sebetulnya ketika berbicara mengenai krisis ini kita sudah membuktikan bahwa saat 1998, bahkan banyak pengusaha-pengusaha muda yang justru yang menjadi pengusaha yang spartan. Hadir di tengah krisis,” kata Kawendra.

Dengan demikian, Kawendra mengajak segenap masyarakat Indonesia tidak terpuruk dengan keadaan.

“Jadi kadang-kadang, momentum krisis itu momentum yang menguji kemampuan dia berpikir,” ujar Kawendra.

Dia sedikit memberikan saran kepada masyarakat yang ingin berusaha di tengan pandemi. Sebaiknya, kata dia, jika ingin membuka usaha, masyarakat tidak mengutamakan keuntungan semata.

“Kita lihat sebenarnya entrepreneurship yang panjang yang orientasinya bukan hanya keuntungan, tapi hadir dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Artinya bisa melihat momentum kebutuhan masyarakat bukan orientasi keuntungan,” katanya.

Kemudian, di tengah situasi seperti ini sebaiknya saling memberikan semangat dan menebar optimisme. Sebab, optimisme akan menimbulkan ide-ide yang cemerlang.

“Konsepnya adalah gelombang inspirasi, karena di tengah pandemi perlu sekali inspirasi, semangat dan saling menyemangati serta menebar optimisme. Tentu itu hal yang paling utama kita miliki, karena apalah artinya kita memiliki banyak rezeki, relasi dll kalau kita tidak memiliki optimisme,” ucapnya.

Pada kesemaptan yang sama, Ifan “Seventeen” mengatakan dalam situasi seperti ini masyarakat sebaiknya tidak ikut larut dan terpuruk dalam keadaan, melainkan menumbuhkan optimisme, agar bisa melewati masa-masa sulit.

“Aku selalu menganggap ini adalah seleksi alam. Di mana yang kuat akan bertahan yang lemah akan terus jatuh. Nah berita kerennya adalah ketika kuat disaat krisis kita akan menjadi orang yang lebih kuat setelah krisis,” kata Ifan.

Menurutnya, mengeluh dalam situasi seperti ini bukan solusi. Sebab dengan mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah. Untuk itu, jalan yang paling tepat adalah bangkit dan mencari peluang dari keadaan sekarang ini.

“Kita mau pilih yang mana, di bagian optimistis atau di mana? Kalau orang bisa kenapa kita enggak? Kalau mengeluh siapa pun bisa mengeluh. Enggak pandemi juga banyak yang mengeluh. Balik lagi mind set optimis,” demikian Ifan.(ilm)

  • Bagikan