Pengasuh Ponpes di Lampung Ini Berharap Ke Santrinya agar Ikut Jejak Jenderal Dudung

  • Bagikan
Pengasuh Ponpes di Lampung Ini Berharap Ke Santrinya agar Ikut Jejak Jenderal Dudung
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman /Net
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Pengasuh Ponpes Yatim Piatu dan Dhuafa Riyadhus Sholihin Bandar Lampung KH Ismail Zulkarnaen berharap para santrinya bisa mengikuti jejak KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Dia mengatakan, sudah ada beberapa santri yang menjadi marinir dan anggota kepolisian, Namun dia berharap ada yang bisa menjadi KSAD di satuan angkatan darat.

“Semoga kedatangan Pak Dudung membawa keberkahan bagi anak-anak kami,” kata Abah Ismail sapaan akrabnya saat menerima silaturahmi Jenderal Dudung di Ponpes Riyadhus Sholihin, Sabtu (5/2/2022).

Dia menuturkan saat ini ada dua ratus orang jumlah santri di Ponpes Riyadhus Sholihin.

Abah Ismail juga memohon doa Jenderal Dudung agar kedepan bisa menampung banyak anak yatim pitau yang lain.

“Saat ini anak yatim ini hampir setiap hari kami terima, mudah-mudahan dengan doa pak KSAD kedepan bisa mencapai seribu santri,” kata Abah Ismail.

Saat berkunjung Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberikan motivasi kepada para yatim piatu santri-santri Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin Bandar Lampung.

Banyak hal yang ia sampaikan terutama pantang menyerah dalam menjalani roda kehidupan, Dia menceritakan kisahnya sewaktu masih berusia dua belas tahun.

Jenderal Dudung juga merupakan yatim piatu yang ditinggal ayahnya saat usia dua belas tahun.

“Dulu saya masih berumur dua belas tahun saya juga anak yatim, tapi kita harus bangkit dan jangan ragu,” kata Dudung Abdurachman dalam acara Silaturahmi di Ponpes Riyadhus Sholihin, Sabtu (5/2/2022).

Waktu itu, kata Jenderal Dudung, karena keterbatasan ekonomi dia harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dia pernah menjadi penjual kue, penjual nasi, hingga menjadi loper koran.

Namun itu tak menyurutkan langkahnya untuk mengarungi kehidupan hingga ditakdirkan menjadi orang nomor satu di angkatan darat dengan bintang empat.

“Kita tidak pernah tau hidup ini sangat misteri. Tapi, juga harus disertai juga dengan ikhtiar. itu pesan saya maka belajarlah seperti kita akan hidup seribu tahun tapi belajarlah agama lah seakan kita mati besok,” tutur jenderal Dudung.(Din)

 

  • Bagikan