Bom Bunuh Diri di Astanaanyar, Komisi III: Bukti Masih Ada Kelompok Ekstrem

  • Bagikan
Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar
Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar/NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Anggota Komisi III DPR RI, Johan Budi Sapto Pribowo, menyebut bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat (Jabar), mengindikasikan masih adanya kelompok-kelompok ekstrem di Tanah Air.

“Bahwa ada bom bunuh diri mengindikasikan bahwa masih ada sisa-sisa kelompok yang ekstrem,” kata Johan saat dihubungi, Jakarta, Kamis (8/12).

Johan mengingatkan baik Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) maupun Polri untuk sama-sama berupaya keras menyosialisasikan program pencegahan paham radikal. Teror keji ini juga harus jadi alarm bagi semua pihak untuk tetap waspada terhadap aksi terorisme.

“Nah ini perlu secara terus menerus yang dilakukan BNPT juga Polri adalah, pertama sosialisasi berkaitan dengan paham-paham yang tidak mainstream, kedua ini juga harus menjadikan kewaspadaan terkait dengan keamanan,” kata dia.

Politisi PDI Perjuangan (PDIP) ini juga meminta kepolisian serius mengusut jaringan pelaku. Polri diharap tak gegabah menyimpulkan kasus ini sebelum menemukan fakta-fakta konkret.

“Saya sendiri belum tahu motif dari pelaku, bisa juga motif pribadi, kita tunggu saja penyelidikan dari kepolisian,” kata dia.

Terakhir, Johan meminta BNPT dan Polri meningkatkan kewaspadaan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Kedua lembaga ini diharap tak lengah dan memastikan memberi rasa aman pada masyarakat.

“Insiden tadi bom bunuh diri itu harus peningkatan kewaspadaan dari polisi dan BNPT jangan lengah,” tegas Johan.

Bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astana Anyar Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 08.20 WIB pada Rabu, 7 Desember 2022. Seorang anggota Polri gugur akibat bom bunuh diri ini. Kemudian, tujuh anggota lainnya mengalami luka-luka.[prs]

  • Bagikan