Intan Fauzi Soroti Realisasi Efisiensi Holding BUMN Farmasi

  • Bagikan
Intan Fauzi Soroti Realisasi Efisiensi Holding BUMN Farmasi
Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi. //NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Kalangan dewan mendorong Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk benar-benar membuat Holding BUMN Farmasi yang merupakan gabungan dari PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF), PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), dan PT Bio Farma (Persero) berjalan sesuai dengan tujuan awal penggabungan.

“Mengenai holding farmasi, terakhir kami RDP dengan Holding Farmasi, tujuan dari adanya holding sinergi tiga bumn dibidang farmasi ini, maksud Pak Menteri bagus, tentu kita harapkan terjadi efisiensi, ada grow, ada peningkatan skala bisnis, tapi terakhir pada saat RDP itu belum terlihat,” terang Anggota Komisi VI DPR Intan Fauzi dalam keterangannya, Selasa (6/12).

Pernyataan itu disampaikan Intan Fauzi secara langsung dengan Menteri BUMN Erick Thohir dalam rapat kerja Komisi VI DPR RI, Senin (5/12) kemarin. Rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi VI Aria Bima itu mengagendakan evaluasi pelayanan kinerja Kementerian BUMN TA 2022, evaluasi pencapaian kinerja dan rencana aksi pembinaan BUMN.

Menurut politikus PAN itu, dalam rapat dengan Holding BUMN Farmasi di Komisi VI DPR beberapa waktu lalu, jajaran direksi menyampaikan kendala dalam merealisasikan efisiensi dan peningkatan skala bisnis. Saat itu, direksi menyampaikan karena ada perubahan dari blue print BUMN.

“Kalau bicara KAEF hilirasisasinya baik, tapi bicara Indofarma hukumnya dan sebagainya masih seputar trading. Oleh karena itu mungkin perlu terjadinya konsolidasi cluster kesehatan, bukan hanya cluster farmasi. Kenapa klaster kesehatan, karena BUMN punya Pertamina IHC dan sebagainya,” jelas Intan.

Dengan adanya klaster kesehatan, lanjut Intan, maka ke depan alat kesehatan yang diproduksi indofarma bisa disuply ke rumah sakit-rumah sakit milik BUMN tersebut. Berikut keterjangkauan harga obat-obatan.

“Harapannya masyarakat, tujuan pembentukan holding farmasi itu harga obat terjangkau, jadi ini sekaligus bicara ketahanan kesehatan. Disitu peran BUMN Farmasi, BUMN Klaster Kesehatan,” tutup Intan. [prs]

  • Bagikan