UMKM Indonesia Optimis Masuk Pasar China

  • Bagikan
UMKM Indonesia Optimis Masuk Pasar China
Paviliun Komoditas Indonesia di China-ASEAN Expo 2023. //NET/dok. detikcom
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) asal Indonesia optimis dapat memasuki pasar luar negeri termasuk China.

Hal itu disampaikan setidaknya oleh dua orang pelaku UMKM asal Bali dan Yogyakarta yang ikut dalam pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-20 yang digelar di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning pada 16-19 September 2023.

“Keinginan saya adalah membawa identitas Nusantara ke Internasional, yang berawal dari Bali. Saat ini pasar Saka Jewelry sudah ke Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Australia, China,” kata Managing Director Saka Jewelry Dewi Tanuwijaya di Nanning, Wilayah Otonomi Guangxi, China, Minggu (17/9/2023).

Dewi menyebut Saka Jewelry menawarkan produk berbahan baku perak berkualitas dengan cerita tertentu.

Ia mengaku mempekerjakan para pengrajin dari Bali untuk membuat kalung, anting, gelang, cincin yang memiliki kekhasan.

“Awalnya saya ragu untuk pasar China, tapi kan mata dunia ke China dan sekarang konsumen cari cerita dan kualitas, memang produk Thailand dan India bisa lebih murah tapi apa cerita perhiasan mereka mendalam? Lagi pula ‘made in Bali’ lebih menjual,” ungkap Dewi.

Dewi mengatakan kekayaan budaya Bali, cerita orang-orangnya, kekhasan alamnya masih menjual di mata orang asing. Dewi pun menjual perhiasan yang relevan dengan pasar yang ditujunya seperti gelang dengan kepala naga China yang bertanduk, berbeda dengan kepala naga dari Indonesia yang tanpa tanduk.

“Lalu ada juga tameng khas Toraja, jadi ini kekayaan nusantara yang sangat detail tapi bisa dipakai sehari-hari,” tambah Dewi.

Dengan harga yang dipatok Rp500 ribu – Rp1 juta di pasar ritel, Dewi mengaku yakin dapat menembus pasar Asia seperti China maupun Jepang.

Sedangkan Agung selaku General Manager dari Woodeco Indonesia, salah satu UMKM binaan PT Pertamina Persero yang ikut dalam pameran mengatakan CAEXPO 2023 adalah pameran luar negeri pertamanya.

“Ini pertama kali saya ikut pameran di luar negeri, tapi semuanya dibayari oleh Pertamina,” ungkap Agung.

Wooedeco Indonesia mengurut Agung menjual berbagai produk dari daur ulang kayu maupun kayu papan misalnya “wall panel”, “wood palet” dari serpuk kayu, tempat perhiasan yang berasal dari kayu jati, kerancang dari eceng gondok, peralatan makan, dan produk lainnya.

“Hari pertama pameran kemarin sudah 80 persen produk terjual. Harapan saya bisa membawa lebih banyak produk lebih banyak lagi,” kata Agung.

Agung menyebut seluruh produknya dibuat oleh perajin lokal di Yogyakarta dan Semarang. Harga dari barang-barangnya pun disebut bersaing yaitu kisaran 20-40 yuan untuk peralatan makan, sendok-garpu sebesar 15 yuan, “wood pallet”senilai 2.000 yuan per ton.

“Produk sebenarnya sudah ekspor ke Australia, China, Jepang, Selandia Baru, Turki, termasuk juga China. Potensi China itu bagus untuk pasar ekspor dan saya juga menjajaki kerja sama dengan ‘supplier’ di sini,” tambah Agung.

Agung menyebut dirinya memenangkan kompetisi Pertapreneur Agregator yang diselenggarakan Pertamina sehingga berhak mengikuti CAEXPO 2023 setelah sebelumnya juga mengikuti INACRAFT 2023.

Pemasaran Woodeco Indonesia, kata Agung sepenuhnya juga melalui “e-commerce” seperti melalui platform “sibakuljogja”, padiumkm.id, hingga alibaba

CAEXPO merupakan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi ke-7 China-ASEAN Free Trade Area (CAFTA) 2003 dan mulai dilaksanakan pada 2004. Pameran ini bertujuan untuk mempromosikan perdagangan barang, kerja sama investasi, transfer teknologi, perdagangan jasa, hubungan industri serta kerja sama sub regional ASEAN dan China. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia rutin berpartisipasi pada pameran ini setiap tahun. (ant/ndi)

  • Bagikan