Zulhas Klaim Beras SPHP Bulog Jadi Alternatif di Tengah Lonjakan Harga

  • Bagikan
JMFW zulhas
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. //NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebutkan, lonjakan harga beras belakangan ini terjadi karena perubahan iklim El Nino yang menyebabkan keterlambatan panen.

Akibatnya, masa panen raya diperkirakan baru akan terjadi pada Maret-Mei mendatang. Untuk mengatasi kenaikan harga dan mengantisipasi kelangkaan, Zulhas menyebut bahwa beras SPHP dari Bulog bisa menjadi alternatif, yang memiliki kualitas bagus dengan harga terjangkau.

“Nah, harga beras sekarang naik, kita sekarang besar-besaran bantu masuk ke pasar ibu-ibu, yang namanya SPHP, beras dari Bulog,” kata Zulhas dalam keterangannya, Selasa (13/2).

Bagi para pedagang, akan ditambahkan subsidi untuk untung dari Rp200 menjadi Rp500 per kilogram. Selain itu, pemerintah memberikan Rp210 per kilogram untuk ongkos timbang dan pengemasan beras.

Zulhas menjelaskan, pedagang akan menimbang sendiri jumlah beras yang diinginkan karena pengemasan beras per 5 kg cukup memakan waktu.

“Hal ini diharapkan dapat membantu menambah keuntungan pedagang, sehingga pedagang tidak akan dirugikan,” katanya.

Kemudian, jatah beras SPHP untuk masuk pasar akan ditambah dari 150 ribu-200 ribu ton menjadi 250 ribu ton per bulan.

Terkait impor beras yang dilakukan pemerintah untuk menjaga cadangan beras dalam negeri, Zulhas memastikan impor itu tidak akan merugikan petani karena dilakukan sebelum masa panen.

Terlebih, harga gabah maupun beras dari petani lokal saat ini sudah cukup tinggi, misalnya harga gabah yang di atas Rp7 ribu.

“Tetapi jangan khawatir pemerintah sudah melakukan impor banyak (untuk cadangan). Dulu kalau impor itu merugikan petani, kalau sekarang enggak,” ujar Zulhas.[prs]

 

  • Bagikan