Capaian Vaksinasi Penguat Kedua di Kepri Meningkat Drastis

  • Bagikan
Covid-19, dari Covid-19, RSUD dr Iskak
Ilustrasi/NET
image_pdfimage_print

Realitarakyat.com – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau Tjetjep Yudiana menyatakan capaian vaksinasi dosis keempat atau penguat kedua bagi tenaga kesehatan di wilayah itu meningkat drastis dalam dua hari terakhir.

“Dalam dua hari ini sekitar 700 orang tenaga kesehatan suntik vaksin dosis penguat kedua,” kata Tjetjep di Tanjungpinang, Jumat (2/9/2022).

Berdasarkan laporan harian capaian vaksinasi, jumlah tenaga kesehatan yang suntik vaksin tersebut hanya 5-10 orang. Salah satu penyebabnya, stok vaksin Moderna yang digunakan untuk vaksinasi dosis keempat habis.

“Sejak pekan lalu vaksinasi dosis penguat kedua menggunakan vaksin Pfizer,” ujarnya.

Pemerintah Pusat telah mendistribusikan Pfizer sebanyak 16.056 dosis untuk tenaga kesehatan di Kepri. Jika dosis tersebut tidak mencukupi, Satgas Penanganan COVID-19 Kepri akan meminta kembali ke Kemenkes.

Sementara saat ini, capaian vaksinasi dosis penguat kedua untuk tenaga kesehatan mencapai 5.549 orang atau 39,30 persen.

“Ada peningkatan sekitar 6 persen dalam dua hari ini,” ucapnya.

Mantan Kadis Kesehatan Kepri itu optimistis vaksinasi penguat untuk tenaga kesehatan mencapai target dalam sebulan ke depan, karena seluruh tenaga kesehatan membutuhkan vaksin tersebut untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka.

Tenaga kesehatan mengetahui masa efektivitas vaksin COVID-19 hanya 3-6 bulan. Rata-rata tenaga kesehatan di Kepri suntik vaksin dosis penguat pertama pada Februari-Maret 2022, sehingga sudah tidak efektif.

“Masyarakat yang menyadari vaksin COVID-19 itu penting di masa pandemi, sudah bertanya-tanya kapan mereka bisa vaksin lagi. Apalagi, masa efektivitas vaksin penguat pertama mereka sudah habis,” ucapnya.

Menurut dia, kemungkinan vaksinasi penguat kedua untuk masyarakat umum dilaksanakan setelah capaian vaksinasi untuk tenaga kesehatan mencapai 70 persen.

“Mudah-mudahan dapat segera dilakukan,” katanya. (ndi/ant)

  • Bagikan