Realitarakyat.com – Investor asal Korea Lee Jae Woong, berencana akan berinvesatsi di Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam bidang pembangkit listrik tenaga Surya atau PJU Solar Led. Kemauan tersebut disambut baik Gubernur NTB. H. Zulkiflimansyah, dalam pertemuan yang berlangsung di Mataram.
Ia menyampaikan Pemerintah Provinsi NTB berkomitmen memberikan pelayanan dan kenyamanan berinvestasi di daerah ini. Setiap investor yang ingin menginvestasikan usahanya di NTB terbuka demi kemajuan daerah. “Silahkan dan kami akan mendukung demi kemajuan daerah,” kata Zulkiflimansyah. Selasa (14/3) di Kantor Dinas ESDM Popinsi NTB.
Gubernur menginginkan agar Investor yang hendak menanamkan investasinya kongrit terkait bidang yang akan diinvestasikannya, agar sepenuhnya bisa diterima, dipercaya dan bermanfaat untuk masyarakat di daerah NTB.
Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) NTB HM Rum mengungkapkan, Mr Lee Jae Woong akan berinvestasi terkait smart city di NTB. Sehingga kita arahkan ke Kota Mataram dan Lombok Barat. Setelah di Lombok Barat berkembang Investor ini tertarik untuk mengembangkan dermaga Senggigi berskala internasional guna menghidupkan kembali kawasan wisata Senggigi yang masih redup.
Rum menambahkan, yang perlu dilakukan yakni memastikan untuk memberikan kenyamanan investor berusaha di daerah NTB. Karena itu perlu didukung semua pihak dan masyarakat NTB.
“Mari kita dukung karena kita butuh investasi agar pertumbuhan ekonomi kita bergerak naik menjangkau peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian angka kemiskinan bisa di tekan masalah stuntingpun teratasi dengan sendirinya,” tegasnya.
Sementara itu, Investor asal Korea Lee Jae Woong menyampaikan terimakasih kepada pak Gubernur telah menerima dengan baik. Ia menjelaskan pihaknya ingin berpartisipasi dalam pembangunan di NTB.
Salah satu investasi yang kami tawarkan adalah bidang energi terbarukan yaitu pembangkit listrik tenaga Surya atau PJU Solar Led.
“Ia berharap NTB bisa menjadi kota terang. Dirinya menilai sudah 50 tahun tinggal di Lombok menganggap kondisi kurang terang,” katanya.(LS)