Realitarakyat.com – Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengaku siap membangun pangkalan militer untuk menampung unit infanteri ringan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
“Pangkalan sekutu permanen harus dibangun di negara-negara sayap timur NATO. Polandia siap membangun pangkalan seperti itu yang akan disediakan untuk penempatan permanen unit infanteri ringan,” kata Morawiecki di forum Strategic Ark di Warsawa pada Kamis (19/5) dikutip Russia Today.
Melanjutkan penumpukan militer NATO di wilayah Eropa timur, lanjut dia, merupakan satu-satunya cara mencegah Rusia bukan dengan dialog.
“Rusia hanya bisa terhalang oleh persatuan dan kemampuan militer kami serta sanksi keras. Bukan melalui panggilan telepon dan percakapan dengan Putin,” kata dia.
Morawiecki kemudian melanjutkan, “Tetapi dengan bantuan militer ke Ukraina dan memperkuat sayap timur NATO.”
Rusia, kata dia, harus tahu bahwa mereka tak akan menyerahkan wilayah NATO barang cuma satu inchi. Polandia sendiri merupakan salah satu anggota aliansi ini.
Sementara itu, Kremlin mengaku NATO telah memperkuat kehadirannya di perbatasan barat Rusia. Presiden Vladimir Putin kemudian memerintahkan rencana untuk meningkatkan potensi militer Rusia di sepanjang perbatasan.
Selain Polandia, negara Baltik sekaligus anggota NATO, Latvia, Lithuania dan Estonia juga tengah mengupayakan peningkatan kehadiran militer blok tersebut.
Mereka dilaporkan mendorong pembentukan pasukan sekitar 20.000 tentara. Pasukan itu akan siaga dan siap ditempatkan di negara mana pun jika ada ancaman.
Terlepas pembahasan soal pangkalan militer NATO, Morawiecki juga bersumpah akan mendukung Swedia dan Finlandia jika kedua negara Nordik itu diserang selama proses pengajuan untuk bergabung dengan aliansi militer tersebut.
“Saya ingin menegaskan, jika terjadi serangan di Swedia dan Finlandia selama proses pengajuan bergabung ke NATO, Polandia akan membantu mereka,” kata Morawiecki.
Pernyataan Morawiecki menyusul sikap Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yang lebih dulu menyatakan dukungan ke Swedia dan Finlandia untuk menjadi anggota NATO.
Finlandia dan Swedia resmi menyerahkan dokumen keanggotaan untuk bergabung dengan NATO pada Rabu (18/5) kemarin.
Pengajuan dokumen itu disebut merupakan langkah sejarah dan merepresentasikan langkah NATO yang paling signifikan dalam beberapa dekade.
Namun langkah kedua negara itu terganjal salah satu anggota NATO, Turki yang tak sepakat mereka gabung.[prs]